“Karena kita mencintai, kita diliputi sepi.” Suatu pagi bulan Juni 1923, Clarissa Dalloway, perempuan yang lincah nan elegan, sedang mempersiapkan pesta yang akan diadakannya malam itu. Ketika berjalan-jalan di London, membeli bunga, dan mengamati kehidupan, pikirannya tertuju pada masa lalu. Dia teringat saat dia masih muda seperti putrinya Elizabeth, kisah cinta lamanya yang kandas dengan Peter Walsh, dan teman-temannya di masa muda. Di sudut lain Kota London, Septimus Smith, seorang veteran Perang Dunia I yang mengidap depresi, berada di tepi jurang ketidakwarasan. Menjelang hari berakhir, tragedi Septimus dan dunia Clarissa terjalin dengan cara yang tak terduga. Mrs. Dalloway adalah mahakarya Virginia Woolf yang paling revolusioner dan menyentuh. Dalam novel ini, Virginia Woolf menjelajahi peristiwa-peristiwa dalam satu hari, menit demi menit, impresi demi impresi, dan merekam nuansa kehidupan itu sendiri. Lewat teknik naratif stream of consciousness-nya, kita dibuat hanyut ke dalam pikiran dan angan para tokoh, yang terombang-ambing di antara masa lalu dan masa kini, pasang surut cinta yang hilang dan muncul kembali, dan kerinduan tak berujung.