Penerbit: | DIVA PRESS |
---|---|
Berat Buku: | 150 gram |
Di Unggah Pada: | 20-11-2021 |
Bahasa: | Indonesia |
Halaman: |
Dalam sejarah ilmu bahasa, sedikit saja sosok tokoh seperti Ferdinand de Saussure, yang selalu dihormati dan tetap memberikan sedemikian banyak ilham bagi banyak sekali pencapaian. Dengan jitu Leonard Bloomfield mengakui jasa profesor dari Swiss itu dalam membangun “sebuah fondasi teori bagi kecenderungan baru dalam studi linguistik”, dan para ahli di Eropa pun hampir selalu memperhitungkan pandangan-pandangan Saussure ketika mereka harus berurusan dengan persoalan teori. Tetapi seluruh implikasi lengkap ajaran Saussure bagi penelitian statik dan penelitian evolusioner pun masih harus diteliti. Saussure berhasil meninggalkan sidik jari individualnya hampir pada setiap apa saja yang bisa disentuhnya. Pada umur dua puluh tahun dia masih mahasiswa di Leipzig. Waktu itu dia pun mempublikasikan tulisan monumentalnya tentang sistem vokalik Proto-Indo-Eropa. Tulisannya itu didasarkan pada beberapa teori dan fakta yang diketahui semua orang kala itu, tetapi tulisannya itu hingga sekarang masih diakui sebagai penjelasan paling tekun dan paling lengkap tentang vokalisme bahasa Proto-Indo-Eropa. Saussure meneliti di bawah bimbingan Osthoff dan Leskien. Kemudian, dia berhasil membuktikan kekeliruan pendekatan atomistik terhadap linguistik dua profesornya itu ketika dia berusaha membingkai sebuah ilmu linguistik yang koheren. Saussure sedikit sekali mempublikasikan karyanya (hanya sekitar 600 halaman selama hidupnya), tetapi pengaruhnya melebar sangat jauh. Di Paris, dia mengajar bahasa Sanskerta selama sepuluh tahun (1881-1891) dan menjabat sebagai sekretaris Masyarakat Linguistik Paris. Di kota itu pengaruhnya terhadap perkembangan linguistik sangat menentukan. Di sana Saussure meneliti beberapa prasasti Phrygia dan beberapa dialek bahasa Lituania. Dua penelitiannya itu memperlihatkan beberapa dari kualitas yang kemudian membuat dia sangat dikagumi oleh para mahasiswanya di Universitas Jenewa (1906-1911). Pandangan khas Saussure atas fenomena bahasa membuat pemikiran terbai