Penerbit: | Alvabet |
---|---|
Berat Buku: | 800 gram |
Di Unggah Pada: | 01-03-2024 |
Bahasa: | Indonesia |
Halaman: |
Perekonomian di kawasan Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Hong Kong, danFilipina dikendalikan hanya oleh segelintir konglomerat. Mereka dikenal sebagai godfather Asia. Pada 1990-an, mereka termasuk delapan dari 25 orang terkaya di dunia. Siapa sejatinya mereka? Dan bagaimana mereka bisa seperkasa itu? Nama mereka tak asing di telinga publik, namun sosok mereka misterius dan penuh selubung mitos. Sebut saja, Li Ka-shing, sang miliuner Hong Kong; Stanley Ho, bandar kasino di Macau; Lim Goh Tong, pemilik Genting Highland Resort di Malaysia; Lucio Tan, miliuner tembakau asal Filipina; atau para konglomerat Indonesia, dari Liem Sioe Liong, Eka Tjipta Widjaya, Aburizal Bakrie, hingga Tommy Winata. Berpengalaman sebagai reporter selama belasan tahun di kawasan Asia, Joe Studwell melukiskan secara detail potret diri dan lakon bisnis para godfather: keberanian, kekejaman, kedermawanan, kelihaian, keculasan, kehidupan seksual, pergulatan membangun kongsi dan guanxi, serta komitmen dan pengkhianatan terhadap politisi, preman, juga triad dan sindikat. PENULIS Joe Studwell pernah bekerja sebagai penyiar radio dan penulis lepas selama belasan tahun. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar internasional, seperti The Economist, The Financial Times, dan The Wall Street Journal edisi Asia. Sejak 1997, Studwell menjabat Editor-in-Chief pada China Economic Quarterly, jurnal ternama tentang ekonomi dan investasi asing di China. Pada dekade 1990-an, pria yang pernah tinggal di Hong Kong dan Beijing selama sepuluh tahun ini menulis sepuluh buku tentang China, yang merupakan buku-buku bestseller, antara lain Unlocking China: a Key to Investment Regions; Multinationals inChina: Winners and Losers; dan Operating in China: a Survivor's Manual. Pada 2002, karyanya yang dahsyat, The China Dream: the Quest for the Greatest Untapped Marketon Earth (cetak ulang tiga kali) merangsang munculnya kembali perbincangan ihwal hakikat pasar China.